Sejarah Desa Seriwau
Sejarah Desa
Sebagaimana diketahui bahwa Desa Seriwau memiliki 2 (dua) wilayah antara lain TUREDOWI dan SARANG BAUNG, yang digabung atas kedua nama wilayah tertebut adalah “SERIWAU”.
Desa Seriwau mempunyai wilayah 14.000 meter persegi yang mempunyai batas wilayah adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan : Laut Aceh Selatan
Sebelah Timur berbatasan dengan : Desa Teluk Bengkuang
Sebelah Selatan berbatasan dengan : Desa Hiliduruwa
Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Sawo
Dalam pembagian wilayah tugas pemerintah dibagi dalam 2 (dua) dusun yakni Dusun 1 Sarang Baung memiliki luas wilayah 11.000 meter persegi dan Dusun 2 Turedowi memiliki luas wilayah 3.000 meter persegi. Dusun 1 pulau Sarang Baung mempunyai jarak tempuh selama dua jam perjalanan boat dari daratan wilayah Dusun 2 Turedowi.
Kedua wilayah tersebut didapatkan pertama sekali oleh KABAWA’U TELAUMBANUA sehingga kedua nama wilayah tersebut diberi nama SERIWAU yang merupakan mirip dengan nama yang menemukan kedua wilayah tersebut.
KABAWA’U TELAUMBANUA adalah putra yang berasal dari TUMERI dan pindah di FADORO dan yang bersangkutan selalu ingin hidup ditepi laut itulah yang mendorong KABAWA’U TELAUMBANUA berangkat dari wilayah FADORO menempuh beberapa kilometer, maka sampailah disalah satu wilayah pantai yang dinamakan TUREDOWI. KABAWA’U TELAUMBANUA dalam mendiami wilayah tersebut dalam beberapa tahun melaksanakan bercocok tanam untuk mencari kebutuhan sehari-hari sehingga lama kelamaan wilayah tersebut menjadi wilayah pemukiman penduduk.
KABAWA’U TELAUMBANUA alias BOHALIMA BEKHU dari Negeri Sawo setelah mendiami TUREDOWI setiap pulang kerja istrahat ditepi pantai dan selalu terbayang pulau kecil antara daratan Nias dan wilayah Aceh, beliau berniat untuk pergi kepulau tersebut tetapi tidak ada alat transportasi sampai disitu, maka disuatu hari dia berusaha membuat satu perahu dayung dan setelah siap maka dia berangkat membawa perbengkalan lalu dia sampai dalam waktu beberapa hari. Setelah dia sampai disana seorangpun manusia tidak ada diatas pulau Sarang Baung tersebut dan dia ingin tinggal dipulau tersebut dengan membuka hutan sambil pergi melaut, lama kelamaan wilayah tersebut ditempati sampai pada keturunannya dan manusia lainnya. KABAWA’U TELAUMBANUA alias BOHALIMA BEKHU mendapat kedua wilayah tersebut sekitar tahun 1761 pada zaman penjajahan Belanda.
Kepemimpinan atau pemerintahan pada masa KABAWA’U TELAUMBANUA alias BOHALIMA BEKHU pada saat mendiami wilayah tersebut pada tahun 1761 pemerintah tidak teratur karena masih dipemerintahan Belanda.
Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945 tiga tahun kemudian baru pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia secara berangsur menyusun pemerintahannya dari kampung ke Kecamatan sampai dipusat, kepemimpinan saat itu secara pemerintahan dinamakan kepala Kampung. Berikut kami uraikan sejarah pemerintahan yang telah terlaksana di Desa Seriwau adalah sebagai berikut :
Silsilah Kepala Desa

Kaminudin Telaumbanua
1948 – 1964

Abdul Aziz Telaumbanua
1964-1977

Asma’un Halawa
1977-1992

Samsudin Halawa
1992-2000

Ahmad Nazir Telaumbanua
2000-2009

Irman Selayan, SH
2023

Ahmad Nazir Telaumbanua
2009-2015

Zulfan Gea, SE
2015-2016

Ahmad Nazir Telaumbanua
2016-2022